dia sama musiknya
bertalu-talu rentaknya
hinggap hingga gegendang telingaku
ampuh betul bunyinya
umpama musik itu belahan jiwanya
apa mungkin bisa dihalang nafsunya
begitu tegar
ketat dan rapat impiannya
arjuna itu sama musiknya
kalah bertari bintang dilangit
bulan lelah mengundur diri
lalu sang arjuna menitip lagi bait
bersama gitar rangginya
buanglah saja kehendak kau
pisahkan dari jiwamu yang muda
kau bilang padaku
mana mungkin kau ubah angin yang ligat bertiup itu
angin apa pula kataku?
angin santau asmara aku pada musik ini
oh melekatnya dengan jiwa ini
alahai persis anak muda keracunan panahan cinta
berlumpur pun si dara
cantik dilihatnya
begitu buta
dia sama musiknya
pernah larikah?
berkalam tidak dijamah gitar rangginya
kecewa retak habisnya
bahkan kekabu yang putih jua bisa ternampak hitamnya
oh kenapa geramnya?
dia bilang
akulah yang pertama
musiknya...
ah biar saja yang kedua
geli dalam hati
berteka-teki jua kau arjuna
berpantang ajal aku jika kau ingkarnya
kerna tersusun sepuluh jari kau meminta
kembali menyinar detik yang lama
oh dia sama musiknya
harap aku besar dampaknya
jangan kau lalai lagi
walau kini kau bercinta dengannya
dia yang bernama musik...
takkan hilang panas dipayung,budi yang lama nampak jelasnya.
Salam sayang manis,
Aimie yusof